Bandara Belum Perlu Dipindah
KETAPANG – Rencana pemindahan Bandara Rahadi Oesman oleh pemerintah kabupaten Ketapang mestinya melihat banyak aspek, termasuk anggaran pembangunan bandara baru. Hal tersebut ditegaskan H. Abdulbad H A. Rani, S.Pd, S. Ap ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Ketapang pada Selasa (6/4) siang. Ia menjelaskan tidak mempermasalahkan pemindahan tersebut, karena memang untuk landasan pacu pesawat sendiri dinilai sangat pendek untuk ukurannya. Kalau pun mau ada penambahan panjang bisa mencapai 300-400 meter lagi agar bisa memaksimalkan kecepatan pesawat saat tiba maupun berangkat.
KETAPANG – Rencana pemindahan Bandara Rahadi Oesman oleh pemerintah kabupaten Ketapang mestinya melihat banyak aspek, termasuk anggaran pembangunan bandara baru. Hal tersebut ditegaskan H. Abdulbad H A. Rani, S.Pd, S. Ap ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Ketapang pada Selasa (6/4) siang. Ia menjelaskan tidak mempermasalahkan pemindahan tersebut, karena memang untuk landasan pacu pesawat sendiri dinilai sangat pendek untuk ukurannya. Kalau pun mau ada penambahan panjang bisa mencapai 300-400 meter lagi agar bisa memaksimalkan kecepatan pesawat saat tiba maupun berangkat.
“Landasan pacu sendiri pendek dan hanya untuk pesawat ringan saja, yang paling besar yang bisa masuk hanya pesawat ATR 72 saja,” jelasnya kepada Pontianak Post. Menurutnya dalam waktu singkat mungkin saja landasan pacu tersebut bisa diperpanjang sekitar 300-400 meter, tetapi mungkin saja untuk waktu yang lama bandara tersebut bisa dipindahkan dengan alasan teknis yang ada pada bandara sendiri. Ke depan kemungkinan akan menjadi salah satu bandara nasional, sehingga harus dipersiapkan dengan baik secara fisik dan kualitas pelayanannya. Dan tidak menutup kemungkinan juga, pesawat-pesawat besar akan masuk ke Ketapang sehingga kapasitas fisik bandara perlu dilakukan penyempurnaan total.
“Dengan penyempurnaan total tersebut, diharapkan pesawat-pesawat besar masuk, para turis mancanegara juga bisa masuk, dan arus penerbangan menjadi padat sehingga memberikan keuntungan bagi daerah ini,” katanya. Kalaupun tidak mesti di pindah dan hanya membutuhkan penambahan panjang landasan pacu pesawat, pihak bandara harus dapat meyakonkan pemerintah daerah dalam memaksimalkan penggunaan landasan pacu pesawat bandara Rahadi oesman ketapang. Pada dasarnya penambahan panjang landasan pacu atau pemindahan bandara ke tempat lain semata-mata sebagai usaha untuk memberikan yang terbaik bagi penerbanagn di kabupaten ketapang sendiri. Jadi hanya butuh kesepakatan dan kesepahaman bersama. Dengan adanya dua hal tersebut, memberikan peluang besar untuk perkembangan daerah sendiri. (sgg)