googled227bb894c12f559
 

Helikopter Nyaris Celaka di Ketapang

Picture
KETAPANG, TRIBUN - Pilot dan teknisi helikopter itu langsung berangkulan, setelah pendaratan darurat mereka berhasil. Itulah barangkali, wujud syukur tak terhingga dari pilot Kapten Ari Herwindia dan teknisi AJW Kawenian, karena lolos dari celaka.

Helikopter jenis PK TLD MD 500 milik PT Intan Perkasa, yang berangkat dari Palangkaraya, Kalimantan Tengah, nyaris celaka beberapa menit menjelang mendarat di Bandara Rahadi Oesman, Ketapang, Kamis (1/4/10) sore.

Heli itu mendarat darurat di Jl Tangjung Pasar, Desa Tangjung Pasar, Kecamatan Muara Pawan, Ketapang, sekitar pukul 15.15 WIB.

Heli ini sempat disaksikan dalam keadaan terbang oleng oleh warga di Tanjung Pasar. Setelah terbang berputar-putar selama dua menit, heli akhirnya mendarat di atas badan jalan dengan selamat.

"Begitu helikopter tersebut mendarat, pilot dan teknisi langsung berangkulan. Sekitar sepuluh menit kemudian baru mesin helikopter tersebut dimatikan," ujar Brigadir Satu Isa Anzori, Kapolspol Tanjung Pasar, kepada Tribun, Kamis malam.

Dari pengakuan pilot dan teknisi, heli tersebut mengalami gangguan mesin. Mereka sempat ingin memaksakan mendarat di Bandara Rahadi Oesman, yang untuk mencapainya memerlukan waktu sekitar empat menit lagi.

"Mereka membatalkan ke Bandara, dan memilih mendarat di badan jalan yang terletak belakang rumah Kepala Desa," kata Isa.

Saat kejadian, Isa sedang berada di Puskesmas. Ia memang mendengar suara helikopter, namun tidak curiga. Ia mengira, heli hanya kebetulan lewat. Tidak berapa lama, terdengar suara heli semakin mendekat, dan bunyi suara mesin sudah berbeda.

"Saya lihat heli tersebut sepertinya oleng. Lalu suara mesinnya terdengar berbeda dari yang sebelumnya. Kemudian heli berputar di atas rumah kepada desa, Dirhamsah. Sekitar dua menit berputar, heli akhirnya mendarat di belakang rumah Dirhamsah. Sewaktu mendarat tidak ada masalah," jelas Isa.

Dirhamsah (27), Kepala Desa Tangjung Pasar, menceritakan, begitu heli mendarat, kedua orang berada di dalamnya langsung keluar dan saling merangkul satu sama lain.

"Dari apa yang disampaikan oleh pilotnya, heli tersebut milik PT Intan Perkasa dan disewa oleh Nusantara Benua Air. Mereka rencananya akan menuju Jakarta, namun sebelumnya berhenti di Ketapang," paparnya.

Dirhamsah menambahkan, heli tersebut berangkat dari  Palangkaraya, Kalteng. Sebelumnya, heli tersebut terbang dari Papua. Ketika ditanya apa maksud kedatanganya, kedua orang tersebut enggan mengungkapkan.

Tribun yang menuju lokasi, sempat kesulitan. Jarak tempuh melalui perjalanan darat dari Ketapang ke lokasi pendaratan darurat sekitar dua jam lebih.

Desa Tangjung Pasar saat ini sedang dilanda banjir. Tribun yang menuju lokasi, sekitar dua kilometer menggunakan kapal klotok yang dirancang khusus berbentuk mesin.

Berdasarkan pengamatan Tribun saat malam hari, heli tidak mengalami kerusakan apapun di seluruh badannya.

"Tidak ada yang rusak, semunya selamat. Saat ini heli sudah diberi garis polisi. Pilot dan teknisinya dibawa ke Ketapang. Mereka menitipkan heli ini di sini," ujar Dirhamsah.



Leave a Reply.